Kamu pasti pernah menikmati minuman sari buah asli, Bagaimanakah rasanya minuman sari buah? Rasa manis dan asamnya akan membuat kita segar saat meminumya. Apa yang menyebabkan rasa masam pada makanan atau minuman? Temukan jawabannya segera !
I. Asam
Jeruk terasa masam karena mengandung asam sitrat
- Merupakan zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi
- Akan menghasilkan ion hidrogen (H+) jika dilarutkan dalam air
- Berdasarkan asal terbentuknya dibedakan menjadi :
o Asam Organik : diperoleh secara alami pada hewan dan tumbuhan
o Asam Mineral : diperoleh dari berbagai bahan mineral
- Contoh Asam Organik :
o Asam sitrat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah jeruk dan lemon
o Asam maleat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah apel dan buah pir
o Asam Tartrat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah anggur
o Vitamin C yang terdapat pada berbagai buah dan sayuran juga merupakan asam yaitu Asam Askorbat
o Asam asetat (CH3 COOH) dihasilkan dalam proses pembuatan minuman beralkohol dari buah anggur
o Asam benzoat dihasilkan dari tanaman genus Styrax
o Asam format (HCOOH) dihasilkan semut untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan lain
o Di dalam lambung kita menghasilkan asam lambung / asam klorida (HCl) untuk mencerna makanan yang kita makan.
- Contoh Asam Mineral
o Asam sulfat (H2 SO4) o Asam Nitrat (HNO3)
o Asam Klorida (HCl) o Asam Fosfat (H3PO4)
Asam sulfat digunakan dalam aki mobil
- Asam yang terdapat dalam berbagai buah dan sayuran tergolong asam yang tidak berbahaya bagi tubuh kita, akan tetapi banyak juga berbagai jenis asam yang berbahaya bagi tubuh kita, seperti dapat merusak kulit. Oleh karena itu jangan mencicipi asam bila kamu tidak mengetahui benar bahaya tidaknya asam atau pun basa tersebut bagi tubuh kita
II. Basa
- Adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-)
- Sifat basa umumnya ditunjukkan dari rasanya yang pahit dan licin, contoh : sabun
- Basa bila bereaksi dengan asam menghasilkan senyawa yang disebut garam
- Basa yang dapat larut dalam air disebut alkali
- Contoh basa : Amonia (NH3) digunakan dalam pembersih kaca
o Amonium hidroksida (NH4 OH) digunakan dalam pupuk
o Kalsium Hidoksida (Ca(OH)2) digunakan para petani untuk mengurangi keasaman tanah
o Alumunium hidroksida
Entri Populer
-
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam k...
-
TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (KORMUS...
-
Kamu pasti pernah menikmati minuman sari buah asli, Bagaimanakah rasanya minuman sari buah? Rasa manis dan asamnya akan membuat kita segar s...
-
A. Definisi Suhu Apa si definisi suhu atau temperature itu???? Suhu atau temperature itu adalah suatu besaran dalam ilmu fisika yang ...
-
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Organ tubuh yang termasuk dalam sistem gerak adalah .. .. a. Tulang dan otot c. Otot dan ...
-
Seharian kemarin, tepatnya 27 Maret 2012 disaat gelombang demo dimana – mana menolak kenaikan harga BBM, siswa – siswi SMP Tumbuh melakukan ...
-
Biologi berasal dari 2 kata Yunani Bios = Hidup, Logos = Ilmu. Biologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Objek kajian bio...
-
Gerak Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian...
-
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki : 1....
-
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi ene...
Senin, 14 November 2011
Senin, 17 Oktober 2011
Sifat Zat
Zat Padat
-gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat - gaya tarik menarik sangat kecil
Zat Gas
- susunannya sangat tidak teratur
- letaknya saling berjauhan
- bergerak sangat bebas
-gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat - gaya tarik menarik sangat kecil
Zat Gas
- susunannya sangat tidak teratur
- letaknya saling berjauhan
- bergerak sangat bebas
Minggu, 16 Oktober 2011
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
Rongga Mulut -->Esofagus --> Lambung --> Usus Halus --> Usus Besar -->Rektum --> Anus
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
Rongga Mulut -->Esofagus --> Lambung --> Usus Halus --> Usus Besar -->Rektum --> Anus
Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
III. Organisasi kehidupan pada makhluk hidup
Sel
Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak beraturan. Berdasarkan sel penyusunnya, organisme itu dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Organisme multiseluler, yakni organisme yang susunanya itu terdiri dari banyak sel. Contohnya kayak manusia, ayam, dan pohon mangga.
2. Organisme uniseluler, yaitu organisme yang susunanya itu terdiri dari satu sel saja. Karena Pada organisme uniseluler ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel tersebut. Contohnya kayak bakteri dan Paramecium sp.
Bagian-Bagian Sel
Di Dalam sel tedapat tiga bagian utama dari sebuah sel, yaitu inti sel atau nukieus, dinding sel atau membran sel, serta sitoplasma. Berdasarkan ada atau tidaknya membran, sel itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sel eukariotik yang memiliki membran sel dan prokariotik yang tidak memiliki membran sel. Berikut ini adalah bagian-bagian sel.
1. Inti sel (nukieus)
Umumnya, inti sel itu bentuknya bulat dan selalu dibatasi dengan selaput inti yang gunanya untuk memisahkannya dari plasma sel. Inti sel ini adalah pusat dari pada pengatur semua kegiatan sel yang lakukan. Di dalam inti sel, terdapat kromosom yang fungsinya yaitu sebagai pembawa sifat yang ingin diwariskan kepada keturunan sehingga sel yang baru punya sifat yang sama kayak sel sebelumnya.
2. Dinding sel (membran sel)
Dinding sel atau yang dikenal dengan membran sel merupakan selaput yang membatasi sebuah sel. Membran sel mempunyai fungsi yaitu untuk mengatur jalanya transportasi zat antarsel, bersifat semipermeabel, dan susunanya terdiri atas senyawa lemak serta protein. Pada sel tumbuhan, dinding sel telah dilindungi oleh selaput yang kaku serta mengandung selulosa.
3. Plasma sel (sitoplasma)
Sitoplasma atau plasma sel merupakan bagian yang meliputi seluruh dari isi sel, terkecuali bagian inti. Apa si sitoplasma itu..??
Sitoplasma itu adalah cairan kental yang letaknya itu di antara dinding sel dengan inti sel. Selain air, sitoplasma juga mengandung zat-zat lain, kayak protein, karbohidrat, dan lemak.
organel
1. vakuola fungsinya untuk nyimpan sampah sel dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai
2. plastida fungsinya sebagai butir-butir pembawa warna dan penyimpan cadangan makanan
3. badan golgi fungsinya sebagai sekresi partikel atau zat-zat sisa
4. retikulum endoplasma fungsinya untuk pembuatan sintesa protein
5. ribosom fungsinya sebagai tempat proses pembuatn protein
6. mitokondria fungsinya sebagai organel pencernaan intrasel
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan sebagai berikut.
Sel Tumbuhan
- punya dinding sel yang terbuat dari selulosa
- punya kloroplas
- ukuran vakuolanya besar
- batas sel antar dinding tebal
- bentuk selnya tetap
Sel hewan
- tentu saja tidak punya dinding sel
- juga tidak punya kloroplas
- ukuran vakuolanya kecil
- batas sel antar dindingnya tipis
- bentuk selnya pun tidak tetap
Jaringan
Kalian pasti sering dengar kan tentang jaringan…???
Kalu dikir-pipir jaringan tu apa si…???
Jaringan itu ialah kumpulan dari semua sel yang bentuk dan fungsinya sama. Jaringan itu letaknya pada tubuh tumbuhan, hewan, maupun manusia.
1. Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
a. Jaringan muda atau meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya itu mempunyai sifat embrionik, serta mereka mampu terus-menerus membelah diri sehingga tumbuhan tersebut dapat terus tumbuh. Jaringan muda umumnya terletak pada ujung akar, cabang batang, ujung tunas, dan kambium.
b. Jaringan dewasa adalah jaringan yang dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu jaringan dasar atau parenkim, jaringan pelindung, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan sekretori.
1) Jaringan parenkim, dibentuk dari meristem dasar. Sel penyusunnya pun memiliki bentuk yang beraneka ragam atau bervariasi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada akar dan batang, jaringan parenkim memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Pada daun, banyak mengandung kloroplas. Contohnya kayak jaringan parenkim tiang dan jaringan parenkim bunga karang.
2) Jaringan pelindung, fungsinya untuk melindungi jaringan-jaringan lain yang ada di dalamnya. Sel penyusunnya pun berbentuk pipih dengan permukaan atas dan bawah sejajar. Jaringan ini letaknya pada permukaan batang, akar, dan daun. Contohnya kayak jaringan epidermis dan endodermis.
3) Jaringan penyokong, susunanya terdiri dari sel-sel yang mengalami penebalan pada dindingnya sehingga dinding mereka menjadi keras. Jaringan ini punya fungsi yaitu untuk memperkuat tubuh pada tumbuhan. Jaringan penyokong ini terdiri atas kolenkim dan sklerenkim.
4) Jaringan pengangkut, fungsinya tentu saja sebagai sistem pengangkutan dalam tubuh pada tumbuhan. Ada dua macam jenis jaringan pengangkut, yaitu jaringan pembuluh kayu (xilem) dan jaringan pembuluh tapis (floem). Xilem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh kayu memilki fungsi untuk mengangkut air dan mineral-mineral dari dalam tanah, sedangkan floem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh tapis memiliki fungsi yaitu untuk mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh atau ke semua bagian pada tumbuhan.
5) Jaringan skretori, yakni jaringan yang fungsinya itu sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa dari dalam tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas jaringan rekresi, ekskresi, dan sekresi.
Jaringan pada hewan dan manusia
Jaringan yang ada di dalam tubuh hewan dan manusia dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan penyokong.
a. Jaringan epitel dibentuk oleh sel-sel epitel yang susunanya rapat.
mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan sebagai jalanya transportasi zat, jaringan ini letaknya pada seluruh permukaan luar tubuh atau kulit. Jaringan ini juga melapisi semua rongga-rongga dan saluran-saluran yang ada di dalam tubuh, seperti rongga hidung, rongga mulut, dan saluran pencernaan.
b. Jaringan otot disusun oleh sel-sel otot. Di dalam jaringan otot terdapat 3 jenis otot yaitu yaitu, otot polos yang letaknya terdapat pada organ-organ tubuh bagian dalam seperti lambung dan usus, otot lurik yang melekat pada tulang atau kulit, serta otot jantung yang tentu saja terletak di jantung.
c. Jaringan saraf disusun oleh jutaan sel-sel (neuron). Dalam Setiap sel saraf
terdiri atas badan sel dan serabut saraf (dendrit). Jaringan ini fungsinya untuk menerima serta menyalurkan rangsang. Kumpulan badan sel saraf
terletak di dalam bagian otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Serabut-serabut saraf terdapat di seluruh tubuh.
d. Jaringan penyokong punya fungsi untuk memberi kekuatan, bantuan, serta
perlindungan kepada bagian-bagian yang lemah di dalam tubuh. Contohnya kayak jaringan tulang, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
1) Jaringan tulang letaknya pada rangka yang punya fungsi untuk menegakkan, memberi bentuk pada tubuh, serta melindungi organ bagian dalam.
2) Jaringan darah letaknya di dalam jantung dan pembuluh darah. Punya fungsi sebagai alat pengangkut, pengatur suhu tubuh, dan pelindung tubuh dari kuman/penyakit.
3) Jaringan ikat fungsinya untuk menghubungkan otot dengan tulang ataupun tulang dengan tulang. Jaringan ini melekat pada tulang atau otot.
4) Jaringan lemak letaknya pada lapisan di bawah kulit dan di sekeliling organ-organ tubuh. Jaringan lemak ini punya fungsi sebagai bantalan untuk organ-organ tubuh.
Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang bersama-sama melakukan fungsi dan tugas tertentu.
1. Organ pada tumbuhan, meliputi akar, batang, dan daun.
a. Akar
Akar berasal dari akar lembaga (radix). Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga akan terus tumbuh sehingga mereka dapat membentuk akar tunggang. Ujung akar monokotil dan dikotil dilindungi oleh tudung akar yang fungsinya tentu saja untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar ini punya lapisan-lapisan, seperti lapisan epidermis, korteks/endodermis, dan silinder pusat (stele). Akar juga punya fungsi yaitu sebagai berikut.
• Untuk memperkokoh tubuh tumbuhan pada tanah.
• Punya fungsi yaitu untuk menyimpan cadangan makanan.
• Serta dapat Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut di dalam tanah.
b. Batang
Batang juga punya fungsi yaitu sebagai tempat tumbuhnya tunas, cabang, serta daun. Batang itu juag tersusun dari jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan penyimpan.
c. Daun
Daun juga punya fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun ini disusun juga oleh jaringan epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut.
• Jaringan epidermis. Pada epidermis atas, terdapat lapisan lilin yang fungsinya untuk membatasi penguapan air dari daun. Pada epidermis bawah daun, terdapat stomata (mulut daun) yang fungsinya sebagai tempat masuknya udara yang mengandung gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen hasil fotosintesis ke alam.
• Jaringan penyokong merupakan penyusun dari bagian luar tulang daun dan fungsinya untuk memperkuat tegaknya daun.
• Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun, yang terdiri atas jaringan pembuluh kayu dan jaringan pembuluh tapis.
2. Organ pada hewan dan manusia
Organ pada hewan dan manusia, antara lain mata, yang fungsinya untuk melihat, telinga untuk mendengar, jantung fungsinya sebagai pemompa darah, paru-paru untuk bernapas, lambung untuk mencerna makanan, ginjal untuk mengeluarkan urine (air seni), dan indung telur untuk menghasilkan sel telur.
Sistem Organ
Sistem organ ialah sekumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi dan tugas tertentu.berikut ini adalah system yang ada pada manusia
1. Sistem hormon organ penyusunya seperti kelenjer penghasil hormon dan memiliki fungsi untuk mengatur fungsi organ
2. Sistem saraf organ penyusunya seperti otak,sumsum tulang belakang,serabut saraf,dan alat indra dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasi gerak dan tanggapan terhadap rangsang
3. Sistem reproduksi organ penyusunya seperti teste,ovarium,dan rahim dan memilii fungsi untuk berkembang biak
4. Sistem pengeluaran organ penyusunya seperti ginjal,hati,kulit, dan paru-paru dan memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa
5. Sistem otot organ penyusunya seperti serabut dan tendon dan memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif
6. Sistem rangka organ penyusunya seperti tengkorak,alat gerak,dan badan dan memiliki fungsi sebagai alat gerak pasif.
7. Sistem peredaran darah organ penyusunya seperti jantung, pembuluh nadi,vena, dan aorta dan memiliki fungsi untuk mengangkut sari-sari makanan,oksigen, dan CO2
8. Sistem pernapasan organ penyusunya seperti hidung,tenggorokan,dan paru-paru dan memiliki fungsi memasukan oksigen ke tubuh serta mengeluarkan gas CO2 dan uap air
9. Sistem pencernaan organ penyusunya seperti mulut,lambung,dan usus halus dan memiliki fungsi untuk mencerna makanan agar dapat diserap usus halus
Gabungan dari berbagai Sistem Organ disebut Organisme atau Makhluk Hidup
Jadi bila dibuat bagannya dari yang paling sederhana adalah :
Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme / Makhluk Hidup
Sel
Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak beraturan. Berdasarkan sel penyusunnya, organisme itu dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Organisme multiseluler, yakni organisme yang susunanya itu terdiri dari banyak sel. Contohnya kayak manusia, ayam, dan pohon mangga.
2. Organisme uniseluler, yaitu organisme yang susunanya itu terdiri dari satu sel saja. Karena Pada organisme uniseluler ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel tersebut. Contohnya kayak bakteri dan Paramecium sp.
Bagian-Bagian Sel
Di Dalam sel tedapat tiga bagian utama dari sebuah sel, yaitu inti sel atau nukieus, dinding sel atau membran sel, serta sitoplasma. Berdasarkan ada atau tidaknya membran, sel itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sel eukariotik yang memiliki membran sel dan prokariotik yang tidak memiliki membran sel. Berikut ini adalah bagian-bagian sel.
1. Inti sel (nukieus)
Umumnya, inti sel itu bentuknya bulat dan selalu dibatasi dengan selaput inti yang gunanya untuk memisahkannya dari plasma sel. Inti sel ini adalah pusat dari pada pengatur semua kegiatan sel yang lakukan. Di dalam inti sel, terdapat kromosom yang fungsinya yaitu sebagai pembawa sifat yang ingin diwariskan kepada keturunan sehingga sel yang baru punya sifat yang sama kayak sel sebelumnya.
2. Dinding sel (membran sel)
Dinding sel atau yang dikenal dengan membran sel merupakan selaput yang membatasi sebuah sel. Membran sel mempunyai fungsi yaitu untuk mengatur jalanya transportasi zat antarsel, bersifat semipermeabel, dan susunanya terdiri atas senyawa lemak serta protein. Pada sel tumbuhan, dinding sel telah dilindungi oleh selaput yang kaku serta mengandung selulosa.
3. Plasma sel (sitoplasma)
Sitoplasma atau plasma sel merupakan bagian yang meliputi seluruh dari isi sel, terkecuali bagian inti. Apa si sitoplasma itu..??
Sitoplasma itu adalah cairan kental yang letaknya itu di antara dinding sel dengan inti sel. Selain air, sitoplasma juga mengandung zat-zat lain, kayak protein, karbohidrat, dan lemak.
organel
1. vakuola fungsinya untuk nyimpan sampah sel dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai
2. plastida fungsinya sebagai butir-butir pembawa warna dan penyimpan cadangan makanan
3. badan golgi fungsinya sebagai sekresi partikel atau zat-zat sisa
4. retikulum endoplasma fungsinya untuk pembuatan sintesa protein
5. ribosom fungsinya sebagai tempat proses pembuatn protein
6. mitokondria fungsinya sebagai organel pencernaan intrasel
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan sebagai berikut.
Sel Tumbuhan
- punya dinding sel yang terbuat dari selulosa
- punya kloroplas
- ukuran vakuolanya besar
- batas sel antar dinding tebal
- bentuk selnya tetap
Sel hewan
- tentu saja tidak punya dinding sel
- juga tidak punya kloroplas
- ukuran vakuolanya kecil
- batas sel antar dindingnya tipis
- bentuk selnya pun tidak tetap
Jaringan
Kalian pasti sering dengar kan tentang jaringan…???
Kalu dikir-pipir jaringan tu apa si…???
Jaringan itu ialah kumpulan dari semua sel yang bentuk dan fungsinya sama. Jaringan itu letaknya pada tubuh tumbuhan, hewan, maupun manusia.
1. Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
a. Jaringan muda atau meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya itu mempunyai sifat embrionik, serta mereka mampu terus-menerus membelah diri sehingga tumbuhan tersebut dapat terus tumbuh. Jaringan muda umumnya terletak pada ujung akar, cabang batang, ujung tunas, dan kambium.
b. Jaringan dewasa adalah jaringan yang dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu jaringan dasar atau parenkim, jaringan pelindung, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan sekretori.
1) Jaringan parenkim, dibentuk dari meristem dasar. Sel penyusunnya pun memiliki bentuk yang beraneka ragam atau bervariasi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada akar dan batang, jaringan parenkim memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Pada daun, banyak mengandung kloroplas. Contohnya kayak jaringan parenkim tiang dan jaringan parenkim bunga karang.
2) Jaringan pelindung, fungsinya untuk melindungi jaringan-jaringan lain yang ada di dalamnya. Sel penyusunnya pun berbentuk pipih dengan permukaan atas dan bawah sejajar. Jaringan ini letaknya pada permukaan batang, akar, dan daun. Contohnya kayak jaringan epidermis dan endodermis.
3) Jaringan penyokong, susunanya terdiri dari sel-sel yang mengalami penebalan pada dindingnya sehingga dinding mereka menjadi keras. Jaringan ini punya fungsi yaitu untuk memperkuat tubuh pada tumbuhan. Jaringan penyokong ini terdiri atas kolenkim dan sklerenkim.
4) Jaringan pengangkut, fungsinya tentu saja sebagai sistem pengangkutan dalam tubuh pada tumbuhan. Ada dua macam jenis jaringan pengangkut, yaitu jaringan pembuluh kayu (xilem) dan jaringan pembuluh tapis (floem). Xilem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh kayu memilki fungsi untuk mengangkut air dan mineral-mineral dari dalam tanah, sedangkan floem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh tapis memiliki fungsi yaitu untuk mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh atau ke semua bagian pada tumbuhan.
5) Jaringan skretori, yakni jaringan yang fungsinya itu sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa dari dalam tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas jaringan rekresi, ekskresi, dan sekresi.
Jaringan pada hewan dan manusia
Jaringan yang ada di dalam tubuh hewan dan manusia dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan penyokong.
a. Jaringan epitel dibentuk oleh sel-sel epitel yang susunanya rapat.
mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan sebagai jalanya transportasi zat, jaringan ini letaknya pada seluruh permukaan luar tubuh atau kulit. Jaringan ini juga melapisi semua rongga-rongga dan saluran-saluran yang ada di dalam tubuh, seperti rongga hidung, rongga mulut, dan saluran pencernaan.
b. Jaringan otot disusun oleh sel-sel otot. Di dalam jaringan otot terdapat 3 jenis otot yaitu yaitu, otot polos yang letaknya terdapat pada organ-organ tubuh bagian dalam seperti lambung dan usus, otot lurik yang melekat pada tulang atau kulit, serta otot jantung yang tentu saja terletak di jantung.
c. Jaringan saraf disusun oleh jutaan sel-sel (neuron). Dalam Setiap sel saraf
terdiri atas badan sel dan serabut saraf (dendrit). Jaringan ini fungsinya untuk menerima serta menyalurkan rangsang. Kumpulan badan sel saraf
terletak di dalam bagian otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Serabut-serabut saraf terdapat di seluruh tubuh.
d. Jaringan penyokong punya fungsi untuk memberi kekuatan, bantuan, serta
perlindungan kepada bagian-bagian yang lemah di dalam tubuh. Contohnya kayak jaringan tulang, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
1) Jaringan tulang letaknya pada rangka yang punya fungsi untuk menegakkan, memberi bentuk pada tubuh, serta melindungi organ bagian dalam.
2) Jaringan darah letaknya di dalam jantung dan pembuluh darah. Punya fungsi sebagai alat pengangkut, pengatur suhu tubuh, dan pelindung tubuh dari kuman/penyakit.
3) Jaringan ikat fungsinya untuk menghubungkan otot dengan tulang ataupun tulang dengan tulang. Jaringan ini melekat pada tulang atau otot.
4) Jaringan lemak letaknya pada lapisan di bawah kulit dan di sekeliling organ-organ tubuh. Jaringan lemak ini punya fungsi sebagai bantalan untuk organ-organ tubuh.
Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang bersama-sama melakukan fungsi dan tugas tertentu.
1. Organ pada tumbuhan, meliputi akar, batang, dan daun.
a. Akar
Akar berasal dari akar lembaga (radix). Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga akan terus tumbuh sehingga mereka dapat membentuk akar tunggang. Ujung akar monokotil dan dikotil dilindungi oleh tudung akar yang fungsinya tentu saja untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar ini punya lapisan-lapisan, seperti lapisan epidermis, korteks/endodermis, dan silinder pusat (stele). Akar juga punya fungsi yaitu sebagai berikut.
• Untuk memperkokoh tubuh tumbuhan pada tanah.
• Punya fungsi yaitu untuk menyimpan cadangan makanan.
• Serta dapat Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut di dalam tanah.
b. Batang
Batang juga punya fungsi yaitu sebagai tempat tumbuhnya tunas, cabang, serta daun. Batang itu juag tersusun dari jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan penyimpan.
c. Daun
Daun juga punya fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun ini disusun juga oleh jaringan epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut.
• Jaringan epidermis. Pada epidermis atas, terdapat lapisan lilin yang fungsinya untuk membatasi penguapan air dari daun. Pada epidermis bawah daun, terdapat stomata (mulut daun) yang fungsinya sebagai tempat masuknya udara yang mengandung gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen hasil fotosintesis ke alam.
• Jaringan penyokong merupakan penyusun dari bagian luar tulang daun dan fungsinya untuk memperkuat tegaknya daun.
• Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun, yang terdiri atas jaringan pembuluh kayu dan jaringan pembuluh tapis.
2. Organ pada hewan dan manusia
Organ pada hewan dan manusia, antara lain mata, yang fungsinya untuk melihat, telinga untuk mendengar, jantung fungsinya sebagai pemompa darah, paru-paru untuk bernapas, lambung untuk mencerna makanan, ginjal untuk mengeluarkan urine (air seni), dan indung telur untuk menghasilkan sel telur.
Sistem Organ
Sistem organ ialah sekumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi dan tugas tertentu.berikut ini adalah system yang ada pada manusia
1. Sistem hormon organ penyusunya seperti kelenjer penghasil hormon dan memiliki fungsi untuk mengatur fungsi organ
2. Sistem saraf organ penyusunya seperti otak,sumsum tulang belakang,serabut saraf,dan alat indra dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasi gerak dan tanggapan terhadap rangsang
3. Sistem reproduksi organ penyusunya seperti teste,ovarium,dan rahim dan memilii fungsi untuk berkembang biak
4. Sistem pengeluaran organ penyusunya seperti ginjal,hati,kulit, dan paru-paru dan memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa
5. Sistem otot organ penyusunya seperti serabut dan tendon dan memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif
6. Sistem rangka organ penyusunya seperti tengkorak,alat gerak,dan badan dan memiliki fungsi sebagai alat gerak pasif.
7. Sistem peredaran darah organ penyusunya seperti jantung, pembuluh nadi,vena, dan aorta dan memiliki fungsi untuk mengangkut sari-sari makanan,oksigen, dan CO2
8. Sistem pernapasan organ penyusunya seperti hidung,tenggorokan,dan paru-paru dan memiliki fungsi memasukan oksigen ke tubuh serta mengeluarkan gas CO2 dan uap air
9. Sistem pencernaan organ penyusunya seperti mulut,lambung,dan usus halus dan memiliki fungsi untuk mencerna makanan agar dapat diserap usus halus
Gabungan dari berbagai Sistem Organ disebut Organisme atau Makhluk Hidup
Jadi bila dibuat bagannya dari yang paling sederhana adalah :
Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme / Makhluk Hidup
Sabtu, 15 Oktober 2011
Sistem Gerak
Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
Rangka/Skeleton
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
1. Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.
Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
• Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
• Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
1. a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
1. b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
1. c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
• Osteon berfungsi :
1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
• Terbentuk melalui proses :
1. Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
1. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
• Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
• Pembagian tulang :
1. a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)
© Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
© Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
© Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
1. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
© Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.
Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
© Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
1. c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
© Tulang Axial terdiri dari :
1. A. Tulang Tengkorak :
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah
11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
1. B. Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
1. C. Tulang badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu)
1. D. Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
1. E. Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
1. F. Tulang gelang bahu :
1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah
1. G. Tulang gelang panggul :
1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah
© Tulang Apendikuler/Extremitas
A. Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
B. Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
Alat Gerak Aktif/Otot
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
1. Otot Polos/Licin
• Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
• Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
• Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
• Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
• Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
1. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
1. Otot Jantung/myocardium
• Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
• Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
• Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
• Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex :
© Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
© Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamynya :
• Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
• Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
• Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
• Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
1 Kontraksi
Impuls sel otot ujung saraf asetilkolin sel otot membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin aktomiosin serabut otot memendek kontraksi.
2 Relaksasi
Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2+ aktomiosin aktin + myosin serabut otot memanjang relaksasi.
Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelaian oleh :
• Genetis
• Kuman penyakit.
• Kelainan susunan tulang dan sendi.
• Kebiasaan sikap duduk yang salah.
• Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
• Kurang gizi.
• Kecelakaan.
Macam kelainan pada sistem gerak
v Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
v Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal.
v Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
v Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
v Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
v Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang.
v Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
v Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.
v Stiff/kaku leher
Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.
v Tetanus
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.
v Dll.
Sumber : http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerak-manusia/, http://finaamaniah.blogspot.com/2010_07_01_archive.html
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
Rangka/Skeleton
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
1. Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.
Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
• Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
• Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
1. a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
1. b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
1. c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
• Osteon berfungsi :
1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
• Terbentuk melalui proses :
1. Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
1. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
• Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
• Pembagian tulang :
1. a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)
© Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
© Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
© Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
1. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
© Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.
Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
© Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
1. c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
© Tulang Axial terdiri dari :
1. A. Tulang Tengkorak :
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah
11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
1. B. Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
1. C. Tulang badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu)
1. D. Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
1. E. Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
1. F. Tulang gelang bahu :
1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah
1. G. Tulang gelang panggul :
1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah
© Tulang Apendikuler/Extremitas
A. Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
B. Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
Alat Gerak Aktif/Otot
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
1. Otot Polos/Licin
• Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
• Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
• Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
• Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
• Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
1. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
1. Otot Jantung/myocardium
• Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
• Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
• Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
• Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex :
© Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
© Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamynya :
• Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
• Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
• Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
• Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
1 Kontraksi
Impuls sel otot ujung saraf asetilkolin sel otot membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin aktomiosin serabut otot memendek kontraksi.
2 Relaksasi
Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2+ aktomiosin aktin + myosin serabut otot memanjang relaksasi.
Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelaian oleh :
• Genetis
• Kuman penyakit.
• Kelainan susunan tulang dan sendi.
• Kebiasaan sikap duduk yang salah.
• Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
• Kurang gizi.
• Kecelakaan.
Macam kelainan pada sistem gerak
v Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
v Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal.
v Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
v Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
v Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
v Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang.
v Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
v Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.
v Stiff/kaku leher
Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.
v Tetanus
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.
v Dll.
Sumber : http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerak-manusia/, http://finaamaniah.blogspot.com/2010_07_01_archive.html
TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DAN TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta)
TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (KORMUS) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara.
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.
Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda
METAGENESIS(PERGILIRAN KETURUNAN) TUMBUHAN PAKU
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan (METAGENESIS), yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Sumber : Wikipedia
TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta)
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.
Pergiliran keturunan (Metagenesis) tumbuhan lumut
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
PERAN TUMBUHAN LUMUT DALAM EKOSISTEM
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Manfaat tumbuhan lumut
Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (KORMUS) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara.
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.
Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda
METAGENESIS(PERGILIRAN KETURUNAN) TUMBUHAN PAKU
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan (METAGENESIS), yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Sumber : Wikipedia
TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta)
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.
Pergiliran keturunan (Metagenesis) tumbuhan lumut
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
PERAN TUMBUHAN LUMUT DALAM EKOSISTEM
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Manfaat tumbuhan lumut
Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.
SEL
Merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup
Penemu sel : Robert Hooke
Perbedaan
sel hewan dan sel tumbuhan
-mempunyai ukuran lebih kecil - ukuran lebih besar dari sel hewan
- mempunyai sentriol - tidak mempunyai sentriol
- tidak mempunyai kloroplas atau plastida - mempunyai kloroplas atau plastida
-vakuola kecil banyak - vakuola satu besar
-tidak mempunyai dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap - mempunyai dinding sel dari
selulosa sehingga bentuknya tetap
Penemu sel : Robert Hooke
Perbedaan
sel hewan dan sel tumbuhan
-mempunyai ukuran lebih kecil - ukuran lebih besar dari sel hewan
- mempunyai sentriol - tidak mempunyai sentriol
- tidak mempunyai kloroplas atau plastida - mempunyai kloroplas atau plastida
-vakuola kecil banyak - vakuola satu besar
-tidak mempunyai dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap - mempunyai dinding sel dari
selulosa sehingga bentuknya tetap
Rabu, 21 September 2011
Suhu dan Pemuaian
A. Definisi Suhu
Apa si definisi suhu atau temperature itu????
Suhu atau temperature itu adalah suatu besaran dalam ilmu fisika yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu zat. Owh iya tenyata Suhu zat itu dapat diukur juga lho…!!!
Pengukuran suhu zat dapat dilakukan dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan termometer.
Nah ada yang tau nggak ada berapa skala suhu dalam suatu termometer..????
iya, ternyata Secara umum, dalam ilmu fisika terdapat empat macam skala suhu termometer, yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
B. Konversi Suhu
Ada yang tau nggak konversi suhu itu apa…????
Nah, Konversi suhu itu ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan besaran suhu yang bersesuaian pada skala terhadap skala termometer yang satu dengan terrmometer skala yang lainnya
C. Pemuaian
Pemuaian itu apa sih…???
Pemuaian itu adalah suatu gejala penambahan ukuran pada sebuah benda/zat akibat kenaikan suhu. Menurut objeknya pemuaian itu dibagi jadi berapa jenis si..???
pemuaian itu dikenal menjadi tiga macam jenis, yaitu pemuaian pada zat padat, pemuaian pada zat cair, dan pemuaian pada zat gas.
1. Pemuaian pada zat padat.
Dalam Pemuaian pada zat padat terbagi menjadi 3 jenis, yaitu
a. Pemuaian panjang
b. Pemuaian luas
c. Pemuaian volume
2. Pemuaian pada zat cair
Ternyata Pada zat cair, hanya terjadi pemuaian volume. Khusus untuk air, pemuaian tidak berlaku pada suhu 0°C sampai dengan 4°C mengapa..??? :roll: karena pada selang suhu tersebut volume air mengalami penyusutan. Nah karena itulah Fenomena keanehan atau keajaiban sifat air itui dinamakan anomali air.
3. Pemuaian pada zat gas
Seperti halnya zat cair,zat gas pun juga hanya mengalami pemuaian volume.
D. Manfaat Pemuaian
Dari kehidupan sehari-hari kita, kita dapat menemukan beberapa contoh dari manfaat pemuaian tersebut Berikut ini adalah Beberapa manfaat pemuaian yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai berikut.
1. Pemasangan roda baja
Ban baja yang berdiameter lebih kecil dari pelek roda ketika ingin dipasang harus dimuaikan lebih duluuntuk mempermudah.
2. Pengelingan
Pengelingan adalah proses penyambungan dua plat logam menggunakan palu khusus. Pengelingan sering dilakukan pada pembuatan jembatan, pabrik otomotif, pembuatan badan kapal laut, mobil, dan pesawat terbang.
3. Membuka tutup botol logam
Botol kaca yang memiliki tutup logam sering kali sukar untuk dibuka. Untuk membukanya, tutup botol dipanaskan terlebih dahulu dengan api. Ketika dipanaskan, tutup botol logam akan memuai lebih cepat daripada botol kaca sehingga tutup akan longgar dan mudah dibuka.
4. Keping bimetal
Keping bimetal adalah dua keping logam berbeda yang dikeling menjadi satu. Ketika dipanaskan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil, karena logam yang berbeda akan memiliki nilai koefisien muai yang berbeda pula. Saat di dinginkan, keping akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih besar.
E. Gejala Pemuaian dalam Kehidupan Manusia
Nah, ternyata dalam sistem pemuaian, kehidupan manusia terkena dampak dari gejala pemuaian juga lho… Pemuaian pada benda-benda memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Ada yang dampaknya baik bagi manusia, namun ada pula yang tidak baik. Berikut ini adalah beberapa contoh dari gejala pemuaian dalam kehidupan manusia seperti berikut ini.
1. Pemuaian pada sambungan rel kereta api
Pemasangan sambungan rel kereta api dibuat dengan renggang, mengapa..??? karena agar terdapat ruang untuk pemuaian rel di siang hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar rel kereta tidak melengkung ketika memuai karena dapat membahayakan perjalanan kereta api.
2. Sambungan jembatan baja dan konstruksi baja bangunan
Di antara sambungan baja pada jembatan dan konstruksi bangunan selalu dibuat celah, kenapa..??? karena celah itu dipergunakan untuk memberikan ruang bagi pemuaian di siang hari.
3. Kabel telepon atau listrik
Kabel telepon atau listrik yang dipasang di antara dua tiang selalu dibuat kendor , mengapa…??? Karena untuk mencegah agar kabel tidak putus ketika terjadi penyusutan di malam hari karena turunnya suhu.
4. Pemuaian kaca jendela
Ukuran bingkai jendela selalu dibuat sedikit lebih besar daripada ukuran kaca, mengapa..??? Hal Ini terjadi dimaksudkan untuk memberi ruang bagi pemuaian kaca di siang hari. Jika tidak ada ruang untuk pemuaian maka, kaca bisa pecah saat terjadi pemuaian.
Sumber : http/ : www. klikbelajar.com
Selasa, 20 September 2011
Wujud Zat (States of Matter)
- Zat dapat dikelompokkan dalam 3 wujud yaitu : padat, cair dan gas
- zat terdiri atas bagian-bagian yg sangat kecil yang disebut partikel
- Sifat partikel suatu zat antara lain :
* partikel tidak diam tetapi selalu bergerak atau bergetar
* diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik menarik
* diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antar partikel
yang disebut pori-pori
(1). Zat Gas
Ciri -ciri :
1. Letak molekulnya sangat berjauhan
2. Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.
3. Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
4. Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
5. Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
6. Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara
(2) Zat Cair (Liquid)
Ciri - ciri :
Contoh : air, minyak, oli
1. Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih
jauh daripada zat padat.
2. Gerakan molekulnya cukup bebas
3. Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya
karena masih terdapat gaya tarik menarik.
4. Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.
(3)Zat Padat (Solid)
1. Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
2. Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya
tidak bebas.
3. Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja.
4. Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap
atau tidak berubah.
Contoh: kayu, batu, besi
- kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel yang sejenis
- adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis
- Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler
- gejala adanya selaput pada permukaan air yang dapat menahan benda-
- zat terdiri atas bagian-bagian yg sangat kecil yang disebut partikel
- Sifat partikel suatu zat antara lain :
* partikel tidak diam tetapi selalu bergerak atau bergetar
* diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik menarik
* diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antar partikel
yang disebut pori-pori
(1). Zat Gas
Ciri -ciri :
1. Letak molekulnya sangat berjauhan
2. Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.
3. Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
4. Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
5. Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
6. Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara
(2) Zat Cair (Liquid)
Ciri - ciri :
Contoh : air, minyak, oli
1. Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih
jauh daripada zat padat.
2. Gerakan molekulnya cukup bebas
3. Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya
karena masih terdapat gaya tarik menarik.
4. Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.
(3)Zat Padat (Solid)
1. Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
2. Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya
tidak bebas.
3. Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja.
4. Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap
atau tidak berubah.
Contoh: kayu, batu, besi
- kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel yang sejenis
- adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis
- Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler
- gejala adanya selaput pada permukaan air yang dapat menahan benda-
I.PENGUKURAN
- Pengukuran : Proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditentukan sebagai satuan
- satuan : besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran
- besaran : sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka
- besaran pokok : besaran yang dipakai untuk menentukan besaran-besaran yang lain
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
· Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
· Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
· Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
· Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
· Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
Ketelitian alat ukur panjang
1. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.
Panjang benda melebihi 8,7 cm
Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm
Hasil pengukuran panjang 8,75 cm
Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
2. Jangka Sorong : 0,1 mm
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm
Contoh :
- satuan : besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran
- besaran : sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka
- besaran pokok : besaran yang dipakai untuk menentukan besaran-besaran yang lain
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
· Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
· Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
· Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
· Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
· Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
Ketelitian alat ukur panjang
1. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.
Panjang benda melebihi 8,7 cm
Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm
Hasil pengukuran panjang 8,75 cm
Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
2. Jangka Sorong : 0,1 mm
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm
Contoh :
Senin, 08 Agustus 2011
Science
• What is Science?
Science is the study of the world around us through observation, experimentation and analysis.
• There are 3 main areas of study in science : Physics, Biology and Chemistry.
• Biology is the study of living things. It show how plants and animals depend on each other for survival
• Chemistry is the study of molecular structures of matter and their interaction. It explains how paint can stick on an object through chemical reactions
• Physics is the study of matter and energy. It help us understand how friction and balance can help us perform a dance without slipping and falling
• Tegnology is the aplication of scientific knowledge for practical purposes.
I. Besaran dan Satuan (Quantities and measurement)
1. Besaran (Physical Quantities)
• sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
• misal : panjang meja 80 centimeter, panjang merupakan besaran dengan 80 sebagai nilai dan centimeter sebagai satuan.
No Besaran Nilai Satuan
1
2
3 Panjang
Massa
Waktu 80
4
15 Centimeter
Kilogram
Sekon (Detik)
• Kecantikan, keburukan dan kebaikan seseorang tidak termasuk besaran dalam fisika karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
2. Pengukuran (Measurement)
• Proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang dipakai sebagai satuan.
• Satuan adalah pembanding di dalam pengukuran
3. Satuan (Units)
a. Satuan tidak baku dan satuan baku (Standard units and Non Standard units)
◦ Pada zaman dahulu, suatu besaran diukur dengan menggunakan satuan yang berbeda-beda. Misal dalam mengukur panjang ada yang menggunakan satuan hasta, jengkal, kaki atau langkah. Penggunaan satuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan perbedaan nilai hasil pengukuran sehingga satuan tersebut tidak diakui secara international (Satuan tidak baku)
◦ Satuan baku adalah satuan yang diakui secara international, contoh meter atau centimeter untuk satuan panjang, kilogram atau gram untuk satuan massa dan sekon atau detik untuk satuan waktu
b. Satuan Internasional (The International System Units)
• Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan, sbb :
• Pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai sistem Satuan International (SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa dan sekon (detik) untuk satuan waktu.
• Kelebihan sistem SI adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem decimal (kelipatan 10), misal 1 centimeter sama dengan 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram
c. Konversi Satuan (Conversion Units)
• adalah mengubah satuan besaran tertentu ke satuan lain tanpa mengubah nilai.
Contoh :
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon(detik)
• What is Science?
Science is the study of the world around us through observation, experimentation and analysis.
• There are 3 main areas of study in science : Physics, Biology and Chemistry.
• Biology is the study of living things. It show how plants and animals depend on each other for survival
• Chemistry is the study of molecular structures of matter and their interaction. It explains how paint can stick on an object through chemical reactions
• Physics is the study of matter and energy. It help us understand how friction and balance can help us perform a dance without slipping and falling
• Tegnology is the aplication of scientific knowledge for practical purposes.
I. Besaran dan Satuan (Quantities and measurement)
1. Besaran (Physical Quantities)
• sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
• misal : panjang meja 80 centimeter, panjang merupakan besaran dengan 80 sebagai nilai dan centimeter sebagai satuan.
No Besaran Nilai Satuan
1
2
3 Panjang
Massa
Waktu 80
4
15 Centimeter
Kilogram
Sekon (Detik)
• Kecantikan, keburukan dan kebaikan seseorang tidak termasuk besaran dalam fisika karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
2. Pengukuran (Measurement)
• Proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang dipakai sebagai satuan.
• Satuan adalah pembanding di dalam pengukuran
3. Satuan (Units)
a. Satuan tidak baku dan satuan baku (Standard units and Non Standard units)
◦ Pada zaman dahulu, suatu besaran diukur dengan menggunakan satuan yang berbeda-beda. Misal dalam mengukur panjang ada yang menggunakan satuan hasta, jengkal, kaki atau langkah. Penggunaan satuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan perbedaan nilai hasil pengukuran sehingga satuan tersebut tidak diakui secara international (Satuan tidak baku)
◦ Satuan baku adalah satuan yang diakui secara international, contoh meter atau centimeter untuk satuan panjang, kilogram atau gram untuk satuan massa dan sekon atau detik untuk satuan waktu
b. Satuan Internasional (The International System Units)
• Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan, sbb :
• Pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai sistem Satuan International (SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa dan sekon (detik) untuk satuan waktu.
• Kelebihan sistem SI adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem decimal (kelipatan 10), misal 1 centimeter sama dengan 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram
c. Konversi Satuan (Conversion Units)
• adalah mengubah satuan besaran tertentu ke satuan lain tanpa mengubah nilai.
Contoh :
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon(detik)
Rabu, 27 Juli 2011
BESARAN DAN SATUAN
A. Pengertian Besaran (Physical Quantities)
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
• Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
• Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
• Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
• Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
• Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
Ketelitian alat ukur panjang
1. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.
Panjang benda melebihi 8,7 cm
Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm
Hasil pengukuran panjang 8,75 cm
Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
2. Jangka Sorong : 0,1 mm
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm
Contoh:
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar, maka panjang benda:
Skala Utama = 26 mm
Skala nonius 0,5 mm
Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm
3. Mikrometer sekrup 0,01 mm
Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali
Pengukuran dengan jangka sorong
Cara menentukan / membaca jangka sorong:
1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)
Karena ketidakpastian jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasilpengukuran jangka sorong :
Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup
1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Jadi hasil pengukurannya
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Jadi hasil pengukurannya
Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok dalam Sistem Internasional
Nama Simbol dalam rumus Simbol dimensi Satuan SI Simbol satuan
Panjang
l, x, r, dll. [L] meter
m
Waktu
t [T] detik (sekon)
s
Massa
m [M] kilogram
kg
Arus listrik
I, i [I] ampere
A
Suhu
T [θ] kelvin
K
Jumlah molekul
n [N] Mol
mol
Intensitas cahaya
Iv [J] Kandela
Cd
Keterangan dari macam-macam besaran pokok itu adalah:
Panjang
Satuan panjang adalah "meter".
Definisi
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.
Massa
Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat. Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg)
Definisi
Satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)
Waktu
Satuan waktu adalah "sekon" (disingkat s) (detik)
Definisi
Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Kuat arus listrik
Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A)
Definisi
Satu Ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7 newton pada setiap meter kawat.
Suhu
Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K)
Definisi
Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967).
Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.
Jumlah molekul
Satuan jumlah molekul adalah "mol".
Intensitas cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat cd).
Definisi
Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh besaran turunan:
Besaran Satuan Singkatan
Kecepatan
meter per sekon m/s
Percepatan
meter per sekon kuadrat m/s²
Luas
meter kuadrat m²
Volume
meter kubik m³
Gaya
Newton (kilogram meter per sekon kuadrat) kg m/s²
Sumber : http://basicsphysics.blogspot.com ; Physics for junior high school, Yudhistira, wikipedia
A. Pengertian Besaran (Physical Quantities)
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
• Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
• Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
• Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
• Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
• Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
Ketelitian alat ukur panjang
1. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.
Panjang benda melebihi 8,7 cm
Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm
Hasil pengukuran panjang 8,75 cm
Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
2. Jangka Sorong : 0,1 mm
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm
Contoh:
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar, maka panjang benda:
Skala Utama = 26 mm
Skala nonius 0,5 mm
Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm
3. Mikrometer sekrup 0,01 mm
Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali
Pengukuran dengan jangka sorong
Cara menentukan / membaca jangka sorong:
1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)
Karena ketidakpastian jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasilpengukuran jangka sorong :
Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup
1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Jadi hasil pengukurannya
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Jadi hasil pengukurannya
Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok dalam Sistem Internasional
Nama Simbol dalam rumus Simbol dimensi Satuan SI Simbol satuan
Panjang
l, x, r, dll. [L] meter
m
Waktu
t [T] detik (sekon)
s
Massa
m [M] kilogram
kg
Arus listrik
I, i [I] ampere
A
Suhu
T [θ] kelvin
K
Jumlah molekul
n [N] Mol
mol
Intensitas cahaya
Iv [J] Kandela
Cd
Keterangan dari macam-macam besaran pokok itu adalah:
Panjang
Satuan panjang adalah "meter".
Definisi
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.
Massa
Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat. Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg)
Definisi
Satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)
Waktu
Satuan waktu adalah "sekon" (disingkat s) (detik)
Definisi
Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Kuat arus listrik
Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A)
Definisi
Satu Ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7 newton pada setiap meter kawat.
Suhu
Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K)
Definisi
Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967).
Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.
Jumlah molekul
Satuan jumlah molekul adalah "mol".
Intensitas cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat cd).
Definisi
Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh besaran turunan:
Besaran Satuan Singkatan
Kecepatan
meter per sekon m/s
Percepatan
meter per sekon kuadrat m/s²
Luas
meter kuadrat m²
Volume
meter kubik m³
Gaya
Newton (kilogram meter per sekon kuadrat) kg m/s²
Sumber : http://basicsphysics.blogspot.com ; Physics for junior high school, Yudhistira, wikipedia
Selasa, 10 Mei 2011
EKOSISTEM
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.
a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
c. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).
2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam
an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
1. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.
a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
c. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).
2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam
an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
1. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
Kamis, 05 Mei 2011
Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Sel
Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak beraturan. Berdasarkan sel penyusunnya, organisme itu dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Organisme multiseluler, yakni organisme yang susunanya itu terdiri dari banyak sel. Contohnya kayak manusia, ayam, dan pohon mangga.
2. Organisme uniseluler, yaitu organisme yang susunanya itu terdiri dari satu sel saja. Karena Pada organisme uniseluler ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel tersebut. Contohnya kayak bakteri dan Paramecium sp.
Bagian-Bagian Sel
Di Dalam sel tedapat tiga bagian utama dari sebuah sel, yaitu inti sel atau nukieus, dinding sel atau membran sel, serta sitoplasma. Berdasarkan ada atau tidaknya membran, sel itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sel eukariotik yang memiliki membran sel dan prokariotik yang tidak memiliki membran sel. Berikut ini adalah bagian-bagian sel.
1. Inti sel (nukieus)
Umumnya, inti sel itu bentuknya bulat dan selalu dibatasi dengan selaput inti yang gunanya untuk memisahkannya dari plasma sel. Inti sel ini adalah pusat dari pada pengatur semua kegiatan sel yang lakukan. Di dalam inti sel, terdapat kromosom yang fungsinya yaitu sebagai pembawa sifat yang ingin diwariskan kepada keturunan sehingga sel yang baru punya sifat yang sama kayak sel sebelumnya.
2. Dinding sel (membran sel)
Dinding sel atau yang dikenal dengan membran sel merupakan selaput yang membatasi sebuah sel. Membran sel mempunyai fungsi yaitu untuk mengatur jalanya transportasi zat antarsel, bersifat semipermeabel, dan susunanya terdiri atas senyawa lemak serta protein. Pada sel tumbuhan, dinding sel telah dilindungi oleh selaput yang kaku serta mengandung selulosa.
3. Plasma sel (sitoplasma)
Sitoplasma atau plasma sel merupakan bagian yang meliputi seluruh dari isi sel, terkecuali bagian inti. Apa si sitoplasma itu..??
Sitoplasma itu adalah cairan kental yang letaknya itu di antara dinding sel dengan inti sel. Selain air, sitoplasma juga mengandung zat-zat lain, kayak protein, karbohidrat, dan lemak.
organel
1. vakuola fungsinya untuk nyimpan sampah sel dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai
2. plastida fungsinya sebagai butir-butir pembawa warna dan penyimpan cadangan makanan
3. badan golgi fungsinya sebagai sekresi partikel atau zat-zat sisa
4. retikulum endoplasma fungsinya untuk pembuatan sintesa protein
5. ribosom fungsinya sebagai tempat proses pembuatn protein
6. mitokondria fungsinya sebagai organel pencernaan intrasel
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan sebagai berikut.
Sel Tumbuhan
- punya dinding sel yang terbuat dari selulosa
- punya kloroplas
- ukuran vakuolanya besar
- batas sel antar dinding tebal
- bentuk selnya tetap
Sel hewan
- tentu saja tidak punya dinding sel
- juga tidak punya kloroplas
- ukuran vakuolanya kecil
- batas sel antar dindingnya tipis
- bentuk selnya pun tidak tetap
Jaringan
Kalian pasti sering dengar kan tentang jaringan…???
Kalu dikir-pipir jaringan tu apa si…???
Jaringan itu ialah kumpulan dari semua sel yang bentuk dan fungsinya sama. Jaringan itu letaknya pada tubuh tumbuhan, hewan, maupun manusia.
1. Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
a. Jaringan muda atau meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya itu mempunyai sifat embrionik, serta mereka mampu terus-menerus membelah diri sehingga tumbuhan tersebut dapat terus tumbuh. Jaringan muda umumnya terletak pada ujung akar, cabang batang, ujung tunas, dan kambium.
b. Jaringan dewasa adalah jaringan yang dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu jaringan dasar atau parenkim, jaringan pelindung, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan sekretori.
1) Jaringan parenkim, dibentuk dari meristem dasar. Sel penyusunnya pun memiliki bentuk yang beraneka ragam atau bervariasi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada akar dan batang, jaringan parenkim memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Pada daun, banyak mengandung kloroplas. Contohnya kayak jaringan parenkim tiang dan jaringan parenkim bunga karang.
2) Jaringan pelindung, fungsinya untuk melindungi jaringan-jaringan lain yang ada di dalamnya. Sel penyusunnya pun berbentuk pipih dengan permukaan atas dan bawah sejajar. Jaringan ini letaknya pada permukaan batang, akar, dan daun. Contohnya kayak jaringan epidermis dan endodermis.
3) Jaringan penyokong, susunanya terdiri dari sel-sel yang mengalami penebalan pada dindingnya sehingga dinding mereka menjadi keras. Jaringan ini punya fungsi yaitu untuk memperkuat tubuh pada tumbuhan. Jaringan penyokong ini terdiri atas kolenkim dan sklerenkim.
4) Jaringan pengangkut, fungsinya tentu saja sebagai sistem pengangkutan dalam tubuh pada tumbuhan. Ada dua macam jenis jaringan pengangkut, yaitu jaringan pembuluh kayu (xilem) dan jaringan pembuluh tapis (floem). Xilem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh kayu memilki fungsi untuk mengangkut air dan mineral-mineral dari dalam tanah, sedangkan floem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh tapis memiliki fungsi yaitu untuk mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh atau ke semua bagian pada tumbuhan.
5) Jaringan skretori, yakni jaringan yang fungsinya itu sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa dari dalam tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas jaringan rekresi, ekskresi, dan sekresi.
Jaringan pada hewan dan manusia
Jaringan yang ada di dalam tubuh hewan dan manusia dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan penyokong.
a. Jaringan epitel dibentuk oleh sel-sel epitel yang susunanya rapat.
mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan sebagai jalanya transportasi zat, jaringan ini letaknya pada seluruh permukaan luar tubuh atau kulit. Jaringan ini juga melapisi semua rongga-rongga dan saluran-saluran yang ada di dalam tubuh, seperti rongga hidung, rongga mulut, dan saluran pencernaan.
b. Jaringan otot disusun oleh sel-sel otot. Di dalam jaringan otot terdapat 3 jenis otot yaitu yaitu, otot polos yang letaknya terdapat pada organ-organ tubuh bagian dalam seperti lambung dan usus, otot lurik yang melekat pada tulang atau kulit, serta otot jantung yang tentu saja terletak di jantung.
c. Jaringan saraf disusun oleh jutaan sel-sel (neuron). Dalam Setiap sel saraf
terdiri atas badan sel dan serabut saraf (dendrit). Jaringan ini fungsinya untuk menerima serta menyalurkan rangsang. Kumpulan badan sel saraf
terletak di dalam bagian otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Serabut-serabut saraf terdapat di seluruh tubuh.
d. Jaringan penyokong punya fungsi untuk memberi kekuatan, bantuan, serta
perlindungan kepada bagian-bagian yang lemah di dalam tubuh. Contohnya kayak jaringan tulang, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
1) Jaringan tulang letaknya pada rangka yang punya fungsi untuk menegakkan, memberi bentuk pada tubuh, serta melindungi organ bagian dalam.
2) Jaringan darah letaknya di dalam jantung dan pembuluh darah. Punya fungsi sebagai alat pengangkut, pengatur suhu tubuh, dan pelindung tubuh dari kuman/penyakit.
3) Jaringan ikat fungsinya untuk menghubungkan otot dengan tulang ataupun tulang dengan tulang. Jaringan ini melekat pada tulang atau otot.
4) Jaringan lemak letaknya pada lapisan di bawah kulit dan di sekeliling organ-organ tubuh. Jaringan lemak ini punya fungsi sebagai bantalan untuk organ-organ tubuh.
Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang bersama-sama melakukan fungsi dan tugas tertentu.
1. Organ pada tumbuhan, meliputi akar, batang, dan daun.
a. Akar
Akar berasal dari akar lembaga (radix). Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga akan terus tumbuh sehingga mereka dapat membentuk akar tunggang. Ujung akar monokotil dan dikotil dilindungi oleh tudung akar yang fungsinya tentu saja untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar ini punya lapisan-lapisan, seperti lapisan epidermis, korteks/endodermis, dan silinder pusat (stele). Akar juga punya fungsi yaitu sebagai berikut.
• Untuk memperkokoh tubuh tumbuhan pada tanah.
• Punya fungsi yaitu untuk menyimpan cadangan makanan.
• Serta dapat Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut di dalam tanah.
b. Batang
Batang juga punya fungsi yaitu sebagai tempat tumbuhnya tunas, cabang, serta daun. Batang itu juag tersusun dari jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan penyimpan.
c. Daun
Daun juga punya fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun ini disusun juga oleh jaringan epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut.
• Jaringan epidermis. Pada epidermis atas, terdapat lapisan lilin yang fungsinya untuk membatasi penguapan air dari daun. Pada epidermis bawah daun, terdapat stomata (mulut daun) yang fungsinya sebagai tempat masuknya udara yang mengandung gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen hasil fotosintesis ke alam.
• Jaringan penyokong merupakan penyusun dari bagian luar tulang daun dan fungsinya untuk memperkuat tegaknya daun.
• Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun, yang terdiri atas jaringan pembuluh kayu dan jaringan pembuluh tapis.
2. Organ pada hewan dan manusia
Organ pada hewan dan manusia, antara lain mata, yang fungsinya untuk melihat, telinga untuk mendengar, jantung fungsinya sebagai pemompa darah, paru-paru untuk bernapas, lambung untuk mencerna makanan, ginjal untuk mengeluarkan urine (air seni), dan indung telur untuk menghasilkan sel telur.
Sistem Organ
Sistem organ ialah sekumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi dan tugas tertentu.berikut ini adalah system yang ada pada manusia
1. Sistem hormon organ penyusunya seperti kelenjer penghasil hormon dan memiliki fungsi untuk mengatur fungsi organ
2. Sistem saraf organ penyusunya seperti otak,sumsum tulang belakang,serabut saraf,dan alat indra dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasi gerak dan tanggapan terhadap rangsang
3. Sistem reproduksi organ penyusunya seperti teste,ovarium,dan rahim dan memilii fungsi untuk berkembang biak
4. Sistem pengeluaran organ penyusunya seperti ginjal,hati,kulit, dan paru-paru dan memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa
5. Sistem otot organ penyusunya seperti serabut dan tendon dan memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif
6. Sistem rangka organ penyusunya seperti tengkorak,alat gerak,dan badan dan memiliki fungsi sebagai alat gerak pasif.
7. Sistem peredaran darah organ penyusunya seperti jantung, pembuluh nadi,vena, dan aorta dan memiliki fungsi untuk mengangkut sari-sari makanan,oksigen, dan CO2
8. Sistem pernapasan organ penyusunya seperti hidung,tenggorokan,dan paru-paru dan memiliki fungsi memasukan oksigen ke tubuh serta mengeluarkan gas CO2 dan uap air
9. Sistem pencernaan organ penyusunya seperti mulut,lambung,dan usus halus dan memiliki fungsi untuk mencerna makanan agar dapat diserap usus halus
Gabungan dari berbagai Sistem Organ disebut Organisme atau Makhluk Hidup
Jadi bila dibuat bagannya dari yang paling sederhana adalah :
Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme / Makhluk Hidup
Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak beraturan. Berdasarkan sel penyusunnya, organisme itu dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Organisme multiseluler, yakni organisme yang susunanya itu terdiri dari banyak sel. Contohnya kayak manusia, ayam, dan pohon mangga.
2. Organisme uniseluler, yaitu organisme yang susunanya itu terdiri dari satu sel saja. Karena Pada organisme uniseluler ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel tersebut. Contohnya kayak bakteri dan Paramecium sp.
Bagian-Bagian Sel
Di Dalam sel tedapat tiga bagian utama dari sebuah sel, yaitu inti sel atau nukieus, dinding sel atau membran sel, serta sitoplasma. Berdasarkan ada atau tidaknya membran, sel itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sel eukariotik yang memiliki membran sel dan prokariotik yang tidak memiliki membran sel. Berikut ini adalah bagian-bagian sel.
1. Inti sel (nukieus)
Umumnya, inti sel itu bentuknya bulat dan selalu dibatasi dengan selaput inti yang gunanya untuk memisahkannya dari plasma sel. Inti sel ini adalah pusat dari pada pengatur semua kegiatan sel yang lakukan. Di dalam inti sel, terdapat kromosom yang fungsinya yaitu sebagai pembawa sifat yang ingin diwariskan kepada keturunan sehingga sel yang baru punya sifat yang sama kayak sel sebelumnya.
2. Dinding sel (membran sel)
Dinding sel atau yang dikenal dengan membran sel merupakan selaput yang membatasi sebuah sel. Membran sel mempunyai fungsi yaitu untuk mengatur jalanya transportasi zat antarsel, bersifat semipermeabel, dan susunanya terdiri atas senyawa lemak serta protein. Pada sel tumbuhan, dinding sel telah dilindungi oleh selaput yang kaku serta mengandung selulosa.
3. Plasma sel (sitoplasma)
Sitoplasma atau plasma sel merupakan bagian yang meliputi seluruh dari isi sel, terkecuali bagian inti. Apa si sitoplasma itu..??
Sitoplasma itu adalah cairan kental yang letaknya itu di antara dinding sel dengan inti sel. Selain air, sitoplasma juga mengandung zat-zat lain, kayak protein, karbohidrat, dan lemak.
organel
1. vakuola fungsinya untuk nyimpan sampah sel dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai
2. plastida fungsinya sebagai butir-butir pembawa warna dan penyimpan cadangan makanan
3. badan golgi fungsinya sebagai sekresi partikel atau zat-zat sisa
4. retikulum endoplasma fungsinya untuk pembuatan sintesa protein
5. ribosom fungsinya sebagai tempat proses pembuatn protein
6. mitokondria fungsinya sebagai organel pencernaan intrasel
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan sebagai berikut.
Sel Tumbuhan
- punya dinding sel yang terbuat dari selulosa
- punya kloroplas
- ukuran vakuolanya besar
- batas sel antar dinding tebal
- bentuk selnya tetap
Sel hewan
- tentu saja tidak punya dinding sel
- juga tidak punya kloroplas
- ukuran vakuolanya kecil
- batas sel antar dindingnya tipis
- bentuk selnya pun tidak tetap
Jaringan
Kalian pasti sering dengar kan tentang jaringan…???
Kalu dikir-pipir jaringan tu apa si…???
Jaringan itu ialah kumpulan dari semua sel yang bentuk dan fungsinya sama. Jaringan itu letaknya pada tubuh tumbuhan, hewan, maupun manusia.
1. Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
a. Jaringan muda atau meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya itu mempunyai sifat embrionik, serta mereka mampu terus-menerus membelah diri sehingga tumbuhan tersebut dapat terus tumbuh. Jaringan muda umumnya terletak pada ujung akar, cabang batang, ujung tunas, dan kambium.
b. Jaringan dewasa adalah jaringan yang dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu jaringan dasar atau parenkim, jaringan pelindung, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan sekretori.
1) Jaringan parenkim, dibentuk dari meristem dasar. Sel penyusunnya pun memiliki bentuk yang beraneka ragam atau bervariasi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada akar dan batang, jaringan parenkim memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Pada daun, banyak mengandung kloroplas. Contohnya kayak jaringan parenkim tiang dan jaringan parenkim bunga karang.
2) Jaringan pelindung, fungsinya untuk melindungi jaringan-jaringan lain yang ada di dalamnya. Sel penyusunnya pun berbentuk pipih dengan permukaan atas dan bawah sejajar. Jaringan ini letaknya pada permukaan batang, akar, dan daun. Contohnya kayak jaringan epidermis dan endodermis.
3) Jaringan penyokong, susunanya terdiri dari sel-sel yang mengalami penebalan pada dindingnya sehingga dinding mereka menjadi keras. Jaringan ini punya fungsi yaitu untuk memperkuat tubuh pada tumbuhan. Jaringan penyokong ini terdiri atas kolenkim dan sklerenkim.
4) Jaringan pengangkut, fungsinya tentu saja sebagai sistem pengangkutan dalam tubuh pada tumbuhan. Ada dua macam jenis jaringan pengangkut, yaitu jaringan pembuluh kayu (xilem) dan jaringan pembuluh tapis (floem). Xilem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh kayu memilki fungsi untuk mengangkut air dan mineral-mineral dari dalam tanah, sedangkan floem atau yang lebih dikenal dengan pembuluh tapis memiliki fungsi yaitu untuk mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh atau ke semua bagian pada tumbuhan.
5) Jaringan skretori, yakni jaringan yang fungsinya itu sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa dari dalam tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas jaringan rekresi, ekskresi, dan sekresi.
Jaringan pada hewan dan manusia
Jaringan yang ada di dalam tubuh hewan dan manusia dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan penyokong.
a. Jaringan epitel dibentuk oleh sel-sel epitel yang susunanya rapat.
mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan sebagai jalanya transportasi zat, jaringan ini letaknya pada seluruh permukaan luar tubuh atau kulit. Jaringan ini juga melapisi semua rongga-rongga dan saluran-saluran yang ada di dalam tubuh, seperti rongga hidung, rongga mulut, dan saluran pencernaan.
b. Jaringan otot disusun oleh sel-sel otot. Di dalam jaringan otot terdapat 3 jenis otot yaitu yaitu, otot polos yang letaknya terdapat pada organ-organ tubuh bagian dalam seperti lambung dan usus, otot lurik yang melekat pada tulang atau kulit, serta otot jantung yang tentu saja terletak di jantung.
c. Jaringan saraf disusun oleh jutaan sel-sel (neuron). Dalam Setiap sel saraf
terdiri atas badan sel dan serabut saraf (dendrit). Jaringan ini fungsinya untuk menerima serta menyalurkan rangsang. Kumpulan badan sel saraf
terletak di dalam bagian otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan Serabut-serabut saraf terdapat di seluruh tubuh.
d. Jaringan penyokong punya fungsi untuk memberi kekuatan, bantuan, serta
perlindungan kepada bagian-bagian yang lemah di dalam tubuh. Contohnya kayak jaringan tulang, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
1) Jaringan tulang letaknya pada rangka yang punya fungsi untuk menegakkan, memberi bentuk pada tubuh, serta melindungi organ bagian dalam.
2) Jaringan darah letaknya di dalam jantung dan pembuluh darah. Punya fungsi sebagai alat pengangkut, pengatur suhu tubuh, dan pelindung tubuh dari kuman/penyakit.
3) Jaringan ikat fungsinya untuk menghubungkan otot dengan tulang ataupun tulang dengan tulang. Jaringan ini melekat pada tulang atau otot.
4) Jaringan lemak letaknya pada lapisan di bawah kulit dan di sekeliling organ-organ tubuh. Jaringan lemak ini punya fungsi sebagai bantalan untuk organ-organ tubuh.
Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang bersama-sama melakukan fungsi dan tugas tertentu.
1. Organ pada tumbuhan, meliputi akar, batang, dan daun.
a. Akar
Akar berasal dari akar lembaga (radix). Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga akan terus tumbuh sehingga mereka dapat membentuk akar tunggang. Ujung akar monokotil dan dikotil dilindungi oleh tudung akar yang fungsinya tentu saja untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar ini punya lapisan-lapisan, seperti lapisan epidermis, korteks/endodermis, dan silinder pusat (stele). Akar juga punya fungsi yaitu sebagai berikut.
• Untuk memperkokoh tubuh tumbuhan pada tanah.
• Punya fungsi yaitu untuk menyimpan cadangan makanan.
• Serta dapat Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut di dalam tanah.
b. Batang
Batang juga punya fungsi yaitu sebagai tempat tumbuhnya tunas, cabang, serta daun. Batang itu juag tersusun dari jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan penyimpan.
c. Daun
Daun juga punya fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun ini disusun juga oleh jaringan epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut.
• Jaringan epidermis. Pada epidermis atas, terdapat lapisan lilin yang fungsinya untuk membatasi penguapan air dari daun. Pada epidermis bawah daun, terdapat stomata (mulut daun) yang fungsinya sebagai tempat masuknya udara yang mengandung gas karbon dioksida dan melepaskan oksigen hasil fotosintesis ke alam.
• Jaringan penyokong merupakan penyusun dari bagian luar tulang daun dan fungsinya untuk memperkuat tegaknya daun.
• Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun, yang terdiri atas jaringan pembuluh kayu dan jaringan pembuluh tapis.
2. Organ pada hewan dan manusia
Organ pada hewan dan manusia, antara lain mata, yang fungsinya untuk melihat, telinga untuk mendengar, jantung fungsinya sebagai pemompa darah, paru-paru untuk bernapas, lambung untuk mencerna makanan, ginjal untuk mengeluarkan urine (air seni), dan indung telur untuk menghasilkan sel telur.
Sistem Organ
Sistem organ ialah sekumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi dan tugas tertentu.berikut ini adalah system yang ada pada manusia
1. Sistem hormon organ penyusunya seperti kelenjer penghasil hormon dan memiliki fungsi untuk mengatur fungsi organ
2. Sistem saraf organ penyusunya seperti otak,sumsum tulang belakang,serabut saraf,dan alat indra dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasi gerak dan tanggapan terhadap rangsang
3. Sistem reproduksi organ penyusunya seperti teste,ovarium,dan rahim dan memilii fungsi untuk berkembang biak
4. Sistem pengeluaran organ penyusunya seperti ginjal,hati,kulit, dan paru-paru dan memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa
5. Sistem otot organ penyusunya seperti serabut dan tendon dan memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif
6. Sistem rangka organ penyusunya seperti tengkorak,alat gerak,dan badan dan memiliki fungsi sebagai alat gerak pasif.
7. Sistem peredaran darah organ penyusunya seperti jantung, pembuluh nadi,vena, dan aorta dan memiliki fungsi untuk mengangkut sari-sari makanan,oksigen, dan CO2
8. Sistem pernapasan organ penyusunya seperti hidung,tenggorokan,dan paru-paru dan memiliki fungsi memasukan oksigen ke tubuh serta mengeluarkan gas CO2 dan uap air
9. Sistem pencernaan organ penyusunya seperti mulut,lambung,dan usus halus dan memiliki fungsi untuk mencerna makanan agar dapat diserap usus halus
Gabungan dari berbagai Sistem Organ disebut Organisme atau Makhluk Hidup
Jadi bila dibuat bagannya dari yang paling sederhana adalah :
Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme / Makhluk Hidup
Langganan:
Postingan (Atom)